Saturday, December 29, 2007

Bhutto dikorban untuk dijadikan alasan US aktif di Pakistan?


Seantareo dunya shock dengan trajedi pembunuhan Bhutto kelmarin Khamis Dec27. Trajedi yg memang sukar untuk tidak dijangkakan melihat pada pra-persistiwa yg mengorban lebih dari 140 orang pada Oct19 selepas kepulangan Bhutto dari buangan.

Pembunuhan Bhutto mungkin suatu episod dramatik dari wayang catur yang sedang dimainkan US menjelang PRU Pakistan minggu mendatang, Jan8.

Move US dalam proses rekonsilasi Musharaf-Bhutto pasca-Dec27 tidak lagi menarik untuk dilihat selepas ini. Authoritarian Musharaf telah dikendur sejak bulan lalu. Beliau telah akur kepada desakan US dalam 2 perkara - lepas jawatan ketua tentera, dan awal bulan ini menarik balik perintah darurat. Oposisi Bhutto pula telah dilenyapkan selepas beliau dijerat pulang untuk di sembelih sempena musim korban.

Tidak mungkinkah Bhutto telah dijerat pulang sebagai unta korban demi untuk dijadikan alasan bagi US aktif di Pakistan? Jangan bawadeh, jika itu yang benarnya. Malang buat 2 Bhutto - bapak dan kemudian anaknya.

Lebih malang, tim salafi jihadist gaya suicide bomber mudah dijadikan kuda kepang dalam program dominasi US.

Lebih2 lagi malang buat Pakistan karena US akan masuk-aktif di wilayah perbatasan Pakis/Afganis-tan pasca-PRU dengan alasan counterterrorism, biar siapa pun yang menang PRU samada Musharaf maupun buah catur ke 3 Sharif.

Yang menang sebenarnya bukan buah catur, tentunya!, tapi pemainnya yang main catur sorang2. Tidakkah wayang telah tammat, sebelum ianya bermula?

LATEST DEVELOPMENT: Friday 02/08/08: The parliamentary elections in Pakistan are scheduled for February 18, 2008, less than two weeks away. But attendance at rallies has plummeted. People openly admit fear is keeping them from participating. And politicians voice concern about their own safety. Fear grips Pakistan as election approaches here

Friday 02/08/08: On the Afghanistan side: The United States and Britain, the nations with the most troops fighting in Afghanistan, made a renewed push Thursday to portray the war as winnable and worthy of international support despite a so-far-unsuccessful struggle to get more allies to commit frontline forces. On a visit here with her British counterpart, Secretary of State Condoleezza Rice emphasized the improvements that Afghanistan has seen since the U.S.-led invasion in 2001 toppled the radical Taliban regime. And Defense Secretary Robert Gates, at a meeting of NATO allies in Lithuania, said that despite fissures in the alliance over sharing burdens in Afghanistan, "I don't think there is a crisis." The dual diplomatic efforts by two of President Bush's top advisers demonstrated the importance of Afghanistan's future in the struggle against Islamic extremism as well as the depth of the administration's concern that the mission of stabilizing this country is in danger of stalling or even deteriorating. A chief worry is the reluctance of some key NATO allies to provide more military resources, including combat troops, at a time when the Taliban has stiffened its resistance, particularly in southern Afghanistan. Some Europeans argue that the United States puts too much emphasis on the military aspects of helping Afghanistan.

1 comment:

  1. saya tak condong untuk menuduh 'tim jihadist salafis wahabis' sebagai pembunuh puan benazir. takdak motif yang baik. buat apa nak diorang nak bunuh benazir yang tak berikan keuntungan. baik bunuh saja musharaf.

    bagaimana dengan suspek lain yang suka jika kestabilan pakistan tergugat seperti ejen India, ejen US atau ejen musharaf sendiri? mereka mempunyai motif yang lebih kuat!

    hahahah teori konspirasi. membosankan

    ReplyDelete