Showing posts with label wilayah. Show all posts
Showing posts with label wilayah. Show all posts

Saturday, June 7, 2008

Daulat Tuanku!!

Daulat Tuanku!!
Salutations and Heartiest Congratulations
His Majesty the Yang di-Pertuan Agong XIII, Al-Wathiqu Billah Tuanku Mizan Zainal Abidin Ibni Al-Marhum Sultan Mahmud Al-Muktafi Billah Shah
And
His Beauty the Raja Permaisuri Agong, Tuanku Nur Zahirah
On The Occasion of His Majesty’s Official Birthday
On June 7, 2008M, 3 Jamadilakhir 1429H
May Allah the Almighty Bless His Royal Highness’ Reign

With Utmost Sincerity and Best Wishes From banghuris-ghutghut and associates

Tuesday, February 19, 2008

Hurriyyah – freedom: Hurray!


Congratulations oh you Hur! You are Hur (free) as your mother named you.

Long live the banner of Islam which was saved by the Martyrs in Karbala whose blood nourished the tree of Islam.

“What remains with Allah is better for you if you are believers, and I am not a keeper over you.”
[11:86]

Sabbaghi, a renowned Muslim scholar, in his book "Fusul al Muhimmah", has related the following tradition about the signs of the reappearance of Imam al Mahdi al Qaim on the authority of Imam Ja’far bin Muhammad al Sadiq.

The Imam said: "When the last of us will come, there will be only 313 faithfuls with him. Leaning on the wall of Ka’bah he will recite verse 86 of Hood. All people will address him as Baqiyyatullah.”

Let’s give the team a big hurrah.

Tuesday, December 18, 2007

Dilema Muslim: Islam Hadhari atau Islam Madani?

Kelihatannya dunia kini menangis. Masyarakat dunia sedang menyaksikan kepongahan US dengan ideologi kapitalisnya yang menjadikan peradaban terkoyak dan melahirkan berbagai-bagai kesusahan di berbagai sektor kehidupan.

Perang terjadi di mana-mana dan menurut tesisnya mesti terjadi minimal 10 tahun sekali. Jurangan Oil & Gas dunia terus menari-nari diatas darah masyarakat dunia. Apatah lagi jurangan senjata & pertahanan yang menjadi gergaji 2 mata.

Di dalam negara, krisis multidimensi kian mula parah melanda negara. Kemiskinan tegar seolah-olah tidak dapat dihapuskan samasekali walaupun berbagai-bagai pelan dan program diusul, diaju, dan dilaksanakan. Pengangguran kian membengkak; ijazah dan diploma IPT saperti tidak ada nilainya. Ekonomi negara tidak pernah stabil walaupun berbagai-bagai projek mega dan supermega diadakan. Kos sara hidup semakin meningkat dan membebankan.

Umat pula mudah diadu-dombakan dengan sentimen ras dan agama.

Belum lagi umat ini kembali pulih dan sihat dari derita virus - krisis matawang 10 tahun yang lalu, kini para pakar ekonomi mengkashafkan negara dan wilayah akan menghadapi krisis siri ke 2.

Semua masalah ini memerlukan solusi yang fundamental.

Dari kapitalis yang menjadi biang kerok masalah tidak mungkin kita harapkan. Sosialis telah terkubur dan nyata kegagalannya. Maka pada posisi dan kesempatan inilah seharusnya kita menghadirkan Islam yang berideologi sebagai alternatif: Islam Hadhari atau Islam Madani?